Jember United Juara Piala Suratin 2014

Posted by Halo Jember on Selasa, 02 Desember 2014 | 0 komentar | Leave a comment...

Jember United Juara
Jember (beritajatim.com)
 - Jember United Football Club mencatatkan namanya dalam sejarah sepak bola nasional. Klub amatir dari Kabupaten Jember, Jawa Timur, ini sukses menjadi juara nasional turnamen sepak bola yunior Piala Suratin.


Dalam pertandingan di Stadion Gelora Delta Sidoarjo, Selasa (2/12/2014) malam, Jember United mengalahkan Persis Solo 3-1 (0-1). Tiga gol Jember United dicetak Faisol Yunus pada menit 63, dan Dian Sasongko pada menit 76 dan 90+3. Gol tunggal Persis dicetak pada menit 15 oleh Muhammad Edo Febriansyah.



Ini partai final yang sepadan dan layak bagi sebuah turnamen sepak bola yunior. Pertandingan berjalan menegangkan, karena dua klub berambisi mencatatkan sejarah untuk pertama kalinya menjadi juara Piala Suratin.



Babak 1: Jember United Tertinggal

Tekanan para pemain Jember United ke area pertahanan Persis Solo berjalan di bawah satu menit. Bek kanan Eka Kurniawan langsung merangsek di sisi kiri Persis dan memberikan umpan untuk Faisol Yunus. Bola dibuang keluar pemain Persis dan menghasilkan tendangan pojok pertama untuk Jember United pada detik ke-56.


Menit ke-2, Eka memberikan ucapan 'selamat bertemu lagi' kepada kiper Persis Muhammad Ihsan Ramadhani melalui tendangan dari luar kotak penalti. Bola bisa ditangkap.



Sementara itu, Pasoepati, suporter Persis Solo, solid menyanyikan yel-yel dan lagu dukungan di tribun timur. Rombongan suporter Berni (Jember Brani) yang berangkat dari Jember belum datang, karena terjebak kemacetan. Praktis di tribun penonton, Pasoepati unggul.   



Namun di lapangan hijau, anak-anak Jember United memberikan tekanan demi tekanan kepada barisan pertahanan Persis yang digalang Ilham Satya. Menit ke-6, tendangan penjuru kembali terjadi di sisi kiri pertahanan Persis, setelah Faisol Yunus menginfiltrasi dengan kecepatannya.



Bola hasil tendangan pojok Eka Kurniawan disapu ke luar kotak penalti. Namun jatuh ke kaki Achmad Kurniawan. Tembakan keras dari luar kotak penalti bisa ditangkap oleh Ihsan.



Lima belas menit awal adalah pertarungan lini tengah antara Persis dan Jember United. Bermain dengan pola 4-2-3-1, pelatih Agus Pratikno menempatkan Muhammad Edo sebagai penyerang tunggal.



Tidak seperti saat semifinal antara Persis melawan Nusa Ina, Ronaldo da Silva Lolombulan ditarik untuk menjaga kedalaman. Ia tak bergerak seleluasa saat semifinal. 



Peluang-peluang Persis Solo banyak berasal dari inisiatif gelandang Muhammad Zakariyya Anwar. Namun Edo tak banyak berkutik, karena dikawal ketat Firmansyah.



Di kubu Jember United, Krisna Septiawan juga tak tampil seperti biasanya. Ia tidak sering bergerak maju dan justru ikut menjaga kedalaman bersama Kurniawan. Alhasil, Rizky Dwi Febrianto tak punya tandem di lini tengah dan tak terlihat.



Suplai bola untuk duet Faisol Yunus dan Dian Sasongko di lini depan tidak selezat pertandingan semifinal. Ini karena Krisna yang bermain seperti deep lying midfielder lebih suka memberikan umpan-umpan panjang dan bukan umpan pendek yang mengecoh pemain bertahan lawan.



Serangan praktis digalang dari sisi kanan. Eka tampil luar biasa malam ini. Namun Faisol diisolasi. Setiap kali ia mendapat bola, tiga pemain lawan langsung mengepungnya. Dedi Pranata bermain bagus sebagai penyerang lubang mencoba membuka ruang untuk Dian Sasongko.



Menit 14, Faisol Yunus melaju bagai kereta malam setelah mendapat umpan lambung langsung dari kiper Rafit. Ia masuk kotak penalti tanpa kawalan, dan menembak bola. Ihsan bisa menepisnya. Bola yang keluar dari kotak penalti disambut oleh Rizky Dwi. Tembakannya tak akurat. Bola terbang ke langit.



Menit 15, Persis menyusun serangan balik. Zakariyya berhasil merebut bola dari Krisna. Bergerak cepat, Zakariyya mengoperkan bola ke Fajar Styoko. Fajar melepaskan umpan ke dalam kotak penalti dan gagal disapu oleh pemain bertahan Jember United. Edo tak terkawal dan menempatka bola mulus ke gawang Rafit. Gol ini membuat Persis di atas angin.  



Pemain Jember United dan Persis pun mulai banyak melepaskan tembakan jarak jauh tak akurat. Bola melambung di atas mistar gawang.



Jember United sebenarnya sering mendapat hadiah tendangan bebas di area pertahanan Persis. Para pemain bertahan Solo beberapa kali harus melakukan pelanggaran untuk menghentikan kelincahan Faisol Yunus.



Salah satunya pada menit 26, Faisol yang berhasil melakukan serangan balik dan lolos dari kawalan dua pemain lawan harus digunting hingga terkapar. Namun beberapa kali tendangan bebas yang diproduksi Faisol gagal dimanfaatkan oleh Rizky Dwi, Eka, dan Kurniawan.



Babak 2: Mental Juara Menentukan


Piala Suratin menjadi arena pertunjukan mental anak-anak Jember United. Setiap kali tertinggal menghadapi tim-tim kuat, klub berjuluk The Flying Eagle ini selalu bisa membalik keadaan. Di semifinal, mereka mengalahkan Bontang FC 3-2 setelah tertinggal 0-2.



Pertunjukan kekuatan mental ini kembali muncul pada 45 menit babak kedua. "Jember United itu seperti Jerman, mesin diesel, lambat panas," kata Yani Fathurrachman, mantan pemain Persebaya era 1990-an.



Yani benar. Setelah bermain di bawah standar, babak kedua diawali oleh manuver Faisol melewati dua pemain lawan. Ia mengirimkan bola ke Dedi Pranata yang disambut dengan tendangan sambil agak menjatuhkan diri. Bola meleset ke samping gawang Persis.



Di babak kedua, Faisol Yunus benar-benar membuat barisan pertahanan Persis bekerja keras. Saat bola di kakinya, ia menari dengan lincah, meliuk, menekuk badan, melewati satu, dua, tiga pemain, dan melaju ke kotak penalti. Beberapa kali tendangan bebas dan tendangan penjuru bagi Jember United dihasilkan oleh manuvernya.

Sementara itu, di sisi utara, para suporter Berni akhirnya masuk stadion. Begitu datang, mereka langsung bernyanyi dan membunyikan genderang. Gulungan-gulungan kertas warna putih dilemparkan bersama-sama dan mendapat tepuk tangan dari para keluarga dan orang tua pemain Jember United yang duduk di Tribun VIP.  


Menit 11, bola dari tendangan penjuru Eka Kurniawan disundul pemain bertahan Jember United Muhammad Faisol yang maju ke kotak penalti. Dedi yang menerima bola dalam posisi tak menguntungkan, langsung menendang bola dengan tumit ke arah gawang Persis. Terlalu lemah bagi Ihsan.



Krisna mulai berani meninggalkan area gelandang bertahan dan maju membantu serangan. Naiknya kembali posisi Krisna membuat pola berlian Jember United kembali hidup. Rizky Dwi menemukan kembali belahan jiwanya di lapangan.



Krisna benar-benar menjadi pemotong serangan Persis sekaligus mengawali serangan Jember United. Menit 63, ia mematahkan serangan Persis di lapangan tengah dan mengoperkan bola ke Faisol Yunus. Faisol meliuk, menari, melewati beberapa pemain lawan, mendekati kotak penalti dan menembakkan bola. Gol. Kedudukan imbang 1-1.



Lima menit kemudian, Krisna mengirimkan bola ke Eka. Eka berlari sedikit menusuk dan melepaskan umpan ke tengah kotak penalti Persis. Faisol tak terjaga, namun bola sudah keburu disapu dari area pertahanan.



Menit 72, pemain Persis Ronaldo melakukan serangan, namun bola direbut. Krisna memberikan umpan terobosan ke Faisol yang melesat bak peluru ke kotak penalti lawan. Tak ada yang bisa dilakukan oleh Fredyan Wahyu Sugiantoro kecuali mengganjalnya.



Wasit menunjuk titik putih. Ofisial Persis mencoba memprotes keputusan itu kepada pengawas pertandingan.



Protes reda. Menit 76, Dian Sasongko mengeksekusi bola dengan baik ke pojok kanan gawang Ihsan. Kini Jember United berbalik unggul.



Kepanikan mulai terasa di kubu Persis. Aksi-aksi solo Edo tak banyak membantu. Begitu juga tendangan-tendangan jarak jauhnya yang tak akurat. Ronaldo mencoba membantu pada menit 82. Namun bola bisa ditangkap Rafit.



Suasana mulai panas. Beberapa pemain Jember United yang jatuh karena kram, membuat emosi pemain Persis naik. Mereka memprotes wasit dan menganggap pemain Jember hanya mencoba membuang waktu.



Persis tak patah semangat. Menit 87, serangan cepat anak-anak Solo membuat Ronaldo dalam posisi tak terkawal sama sekali di kotak penalti. Jantung pendukung Jember United berdegup kencang, saat anak mantan pemain Arseto Solo Inyong Lolombulan itu melepaskan tembakan. Reflekesi Rafit bagus dan menepis bola.



Menit 89, giliran Rizky Dwi memenangkan pertarungan di lapangan tengah melawan Guruh Pri Agung. Bola diumpankan ke Faisol Yunus. Faisol gagal menguasainya. Bola jatujh ke kaki Krisna. Oper ke Dian Sasongko. Tembakan jarak jauh, melenceng.



Tambahan waktu lima menit membuat ketegangan memuncak. Serangan balik disusun oleh Jember United. Lagi-lagi Krisna menjadi aktor. Dian melakukan tembakan tanpa kawalan dan bola mulus masuk ke dalam gawang Ihsan pada menit 90+3.



Kemenangan di depan mata. Namun tensi meningkat. Firmansyah terlibat benturan dengan pemain Persis. Wasit mengusirnya dari lapangan karena ketahuan memukul salah satu pemain lawan. Tak berapa lama kemudian, giliran Fajar Styoko dari Persis mendapat kartu merah karena melakukan tendangan kungfu kepada Eka.



Pelatih Jember United Achmad Jainuri terpaksa berteriak-teriak di sisi lapangan, meredam emosi anak-anak asuhnya. "Sudah, sudah. Ini sudah unggul dua gol," teriaknya.



Teriakan kecemasan dan kemarahan Jainuri berubah menjadi kegembiraan, begitu peluit panjang terdengar. Ia bersama para ofisial berlari ke lapangan menyambut para pemain. 



Para pemain menari dan membentuk lingkaran sembari bernyanyi: "campeone... campeone..."



Misi sudah selesai. Akhirnya Piala Suratin mampir ke Jember. Glory Glory Jember United. [wir]



susunan pemain

Persis Solo (4-2-3-1)--- Muh. Ihsan (kiper); Nico Pusura Wirawan, Ilham Satya, Guyruh Pri Agung, Fajar Styoko; Ronaldo da Silva Lolombulan, Zakariyya Anwar; Fredyan Wahyu Sugiantoro, Irfan Afghoni, Joni Krisdiantoro; Moh. Edo.



Jember United (4-4-2)--- Rafit Ikhwanuddin (kiper); Achmad Faisol, Firmansyah, Syaif Ali, Eka Kurniawan; Achmad Kurniawan, Krisna septiawan, Rizky Dwi Febrianto, Dedi Pranata; Faisol Yunus, Dian Sasongko.




Daftar Juara Piala Suratin



1965     Persema Malang
1967     Persija Jakarta
1970     Persija Jakarta
1972     Persija Jakarta
1974     Persija Jakarta
1976     Persebaya Surabaya
1978     Persiter Ternate
1980     PSMS Medan
1982     Persijap Jepara
1984     Persikasi Bekasi
1985     Persikasi Bekasi
1987     Persis Sorong
1991     Persikasi Bekasi
1992     PSB Bogor
1995     PSB Bogor
1996     Persema Malang 3 - 2 Medan Jaya
1998     Persijap Jepara 2 - 1 Persebaya Surabaya
2000     Persijatim Jakarta Timur 1 - 0 Persija Jakarta
2001     Persebaya Surabaya
2002     Persijap Jepara
2003     Persib Bandung 2 - 1 PSIS Semarang
2004     PSIS Semarang
2005     Mojokerto Putra
2006     Persib Bandung 1 - 0 Persewangi Banyuwangi
2007     Arema Malang 2 - 1 Persimuba Musi Banyuasin
2008     Persekap Kota Pasuruan 6 - 5 (adu penalti) Persipasi Bekasi
2009     Perseba Bangkalan 2 - 1 Persema Malang
2010     Villa 2000 1 – 0 PSIS Semarang

2012     PSDS Deli Serdang
2014    Jember United 3 - 1 Persis Solo

Sumber: http://m.beritajatim.com/olahraga/225164/glory_glory_jember_united:_juara_piala_suratin,_rek!.html#.VH6NYPmsWDE

Peluang Usaha Daerah Jember

Posted by Halo Jember on Senin, 01 Desember 2014 | 0 komentar | Leave a comment...

Peluang usaha di daerah Jember. Dengan wilayah yang begitu luas serta pertumbuhan ekonomi yang tinggi dan jumlah penduduk yang mencapai 2,500,000 di tahun 2014 ini, Jember merupakan salah satu kabupaten yang sangat strategis untuk berinvestasi. 

Ada berbagai peluang usaha yang sangat potensial untuk dijakankan di Kabupaten Jember. Antara lain usaha bidang pertanian, pariwisata, pendidikan, perdagangan dan jasa.

Tak salah jika begitu banyak toko tersebar di sepanjang daerah di Jember, dengan konsumen yang melimpah. Bahkan konsumen tidak hanya datang dari Kabupaten Jember, tapi juga dari Kabupaten Lumajang, Bondowoso dan lain-lain.

Wow, Jember Punya 67 Pulau Tak Berpenghuni

Posted by Halo Jember on Rabu, 26 November 2014 | 0 komentar | Leave a comment...

Bisnis.com, JEMBER - Badan Pusat Statistik mencatat Kabupaten Jember, Jawa Timur, memiliki sebanyak 67 pulau kecil yang tidak berpenghuni.
"Terdapat sebanyak 67 pulau yang semuanya saat ini tidak dihuni manusia, namun jika melihat riwayat sejarahnya ada di antara pulau-pulau itu yang dulu pernah dihuni," kata Kepala BPS Jember Wahyudi di Jember, Senin (24/11/2014).
Dari puluhan pulau tersebut, sebanyak 16 pulau di antaranya sudah memiliki nama yakni Pulau Nusa Barong, Gilen, Leande/Batu Mandi, Endokdokan, Watuajir, Matikan, Sraja, Meran, Moestaka, Loe Toeng, Karang Bolong, Watoepager, Pisang, Bandealit, Singa, dan Merue.
"Dari 16 pulau yang sudah memiliki nama, tiga pulau merupakan kawasan suaka alam, yakni Pulau Nusa Barong, Gilen, dan Leande," tuturnya.
Menurut dia, perkiraan luas masing-masing belasan pulau yang bernama tersebut bervariasi dari yang terbesar yakni Pulau Nusa Barong mencapai 7.482 hektare, sedangkan yang terkecil adalah Pulau Watoepuger dengan luas 1,25 hektare.
Pulau Nusa Barong merupakan kawasan Bidang Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Jawa Timur III di Jember karena masuk kawasan konservasi alam.
"Sebagian besar pulau yang sudah memiliki nama merupakan kawasan semak belukar atau rumput, sedangkan 51 pulau lainnya yang tidak memiliki nama merupakan pulau karang," katanya.
Sementara dalam rancangan Rencana Pembangunan Jangka Panjang (RPJP) Pemkab Jember tercatat Kabupaten Jember memiliki sebanyak 82 pulau dan 16 pulau di antaranya memiliki nama.
"Kami baru mengetahui kalau Jember memiliki banyak pulau pada saat pembahasan RPJP beberapa pekan lalu," kata Sekretaris Komisi A DPRD Jember, Lukman Winarno.
Menurut dia, Pemkab Jember seharusnya memperhatikan puluhan pulau yang berada di sekitar pesisir pantai selatan itu karena bisa menjadi aset yang luar biasa untuk mendongkrak pendapatan asli daerah (PAD).
"Minimal pemkab harus melakukan pendataan terhadap pulau-pulau tersebut karena kalau tidak didata maka bisa diincar oleh pihak asing," ucap politisi PDI Perjuangan itu.
Sumber: bisnis.com
sumber photo: http://jembertourism.com
Editor : Fatkhul Maskur

Pilkades Serentak Tahap Ketiga di Jember di 58 Desa

Posted by Halo Jember on Senin, 24 November 2014 | 1 komentar | Leave a comment...

Pilkades Jember
Pilihan Kepala Desa (Pilkades) tahap ketiga serentak se-Kabupaten Jember rencananya akan dilaksanakan pada hari Kamis tanggal 27 November 2014. Mulai hari Senin kemarin telah memasuki masa tenang. Para calon Kepala Desa dan pendukungnya terlihat mulai mencopoti atribut kampanyenya.

Pihak pemerintah daerah menghimbau masyarakat berpartisipasi dalam menyukseskan perhelatan tersebbut dan tetap  menjaga kedamaian dan ketenangan di masyarakat selama proses tahapan pilkades berlangsung.

Rencananya nanti pilkada akan memilih sejumlah 58 Kepala Desa untuk melanjutkan tampuk pimpinan yang sudah berakhir masa tugasnya. Semoga semua lancar dan tetap damai.

Pantai Watu Ulo Jember, Pesona Pantai di Laut Selatan Jember

Posted by Halo Jember on | 0 komentar | Leave a comment...

Pantai Watu Ulo Jember
Watu Ulo adalah nama salah satu pantai yang ada di wilayah kabupaten Jember. Selama ini Watu Ulo telah menjadi daya tarik tersendiri bagi wisatawan, baik dari daerah Jember maupun di luar Jember. Selain karena keindahan pantai serta pulau-pulau kecil yang ada di sekitarnya, ada satu ciri khas lagi yang membuat pantai Watu Ulo menjadi sangat istimewa. Hal itu tak lain adalah susunan batu panjang yang menjorok ke pantai dan menyerupai bentuk ular.

Pantai ini dinamakan pantai Watu Ulo karena adanya batu (watu) yang berbentuk seperti ular (ulo) yang memanjang dan menjorok ke bibir pantai. Jadi Watu Ulo sebuah kalimat bahsa jawa yang berarti batu ular. Batu Inilah yang menjadi ciri khas dari pantai yang eksotik ini. 

Pantai Watu Ulo sendiri berada di desa sumberejo Kecamatan Ambulu Jember Jawa Timur. Lokasi pantai Watu Ulo juga tidak terlalu jauh dari pantai Papuma.

Pantai Tanjung Papuma, Pantai Eksotik di Kabupaten Jember

Posted by Halo Jember on Senin, 17 November 2014 | 0 komentar | Leave a comment...

Pantai Tanjung Papuma Jember
Dengan daerah yang sangat luas, wilayah kabuaten Jember memiliki banyak sekali potensi wisata. Salah satunya adalah obyek wisata pantai yang tersebar di beberapa wilayah Jember.

Salah satu obyek wisata pantai adalah pantai Papuma yang terletak di desa Lojejer Kecamatan Wuluhan Kabupaten Jember Provinsi Jawa timur. Papuma sendiri adalah singkatan dari Pasir Putih Malikan. Pantai ini terletak di daerah daratan  yang menjorok ke lautan atau biasa disebut tanjung. Oleh karena itu, pantai Papuma juga sering disebut pantai Tanjung Papuma.

Karena keindahan dan keasliannya, pantai Papuma ibarat 'surga' yang indah bagi para wisatawan. Keindahan yang terbentang sepanjang bibir pantai dengan ombak yang ramah membuat perjalanan menuju tempat tersebut terasa terbayar lunas. Ditambah dengan suasana alam yang sangat nyaman dan tenang dijamin memberi kesan tersendiri bagi wisatawan.

Selain bisa menikpati pantai yang indah yang ditaburi pasir putih terhampar, di sisi lain wisatawan juga bisa menikmati pemandangan deretan perahu nelayan tradisional yang sedang berlabuh. Juga alam yang dipenuhi dengan keindahan flora dan fauna yang masih terjaga.

Pemerintah Resmi Mengumumkan Kenaikan Harga BBM

Posted by Halo Jember on | 0 komentar | Leave a comment...

Malam ini,  Senin tanggal 17 November 2014, pemerintah secara resmi mengumumkan kenaikan harga BBM untuk jenis premium dan solar. Presiden Jokowi yang ditemani wakil presiden Jusuf Kalla dan beberapa menteri Kabinet Kerja mengumumkan kebijakan tersebut dan akan mulai berlaku pada jam 00.00.

Pemerintah mengumumkan bahwa harga premium naik dari Rp 6.500 menjadi Rp 8.500, sementara harga solar dari Rp 5.500 menjadi Rp 7.500. Masing-masig mengalami kenaikan sebesar Rp 2.000. 

Di beberapa setiap SPBU antrian panjang sudah terjadi karena banyaknya pemilik kendaraan bermotor yang hendak membeli BBM sebelum kenaikan diberlakukan. Beberapa polisi terlahat bersiaga menjaga SPBU untuk mengantisipasi kejadian yang tidak diinginkan.

Kenaikan harga BBM selalu diikuti dengan naiknya harga-harga kebutuhan pokok lainnya. Warga miskin yang kurang mampu tentu akan semakin menjerit dengan melambungnya harga-harga. Tetapi pemerintah berdalih telah mempersiapkan kompensasi untuk warga kurang mampu dengan program-program yang disiapkan pemerintah. 

Jember Fashion Carnaval, Event Carnaval Berkelas International

Posted by Halo Jember on Minggu, 16 November 2014 | 0 komentar | Leave a comment...

Jember Fashion Carnaval 2014
Jember Fashion Carnaval (Indonesia: Karnaval Busana Jember) atau sering disebut JFC adalah sebuah even karnaval busana yang setiap tahun digelar di Kabupaten Jember, Jawa Timur. Karnaval ini digagas oleh Dynand Fariz yang juga pendiri JFC Center.

Sebanyak 400 an peserta berkarnaval, berfashion run way dan dance, di jalan utama kota Jember disaksikan oleh ratusan ribu penonton di kanan dan kiri jalan. Mereka terbagi dalam 8 defile yang masing-masing defile mencerminkan tren busana pada tahun yang bersangkutan. Defile pertama adalah defile Archipelago yang mengangkat tema busana nasional dari daerah tertentu secara berkala seperti Jawa, Bali, Sumatera, dan seterusnya. 

Defile lainnya mengangkat tema fashion yang sedang trend apakah dari suatu negara, kelompok tertentu, film, kejadian atau peristiwa global lainnya. Semua busana dibuat dalam bentuk kostum yang kesemuanya dikompetisikan untuk meraih penghargaan-penghargaan.

Arena yang digunakan untuk menggelar JFC adalah jalan utama Kota Jember sepanjang 3,6 kilometer.

Sejarah Jember Fashion Carnaval

Berawal Dari Maraknya Group Reyog Ponorogo yang memadati jalan protokoldi saat arak-arakan budaya HUT kota Jember yang menarik perhatian warga tiap Tahun. Sehingga terciptalah ide pemikiran sebuah parade dengan jalan kaki dengan menggenakan kostum yang menarik, meriah, warna cerah serta berumbai-rumbai.

Pada saat tahun 2001 menjadi awal dari Jember Festival Carnaval, dimana Ide konsepnyanya tidak jauh beda dengan Arak-arakan sebelumnya, maka dari itu bentuk kostum dari JFC selalu menyerupai Reyog dimana pada saat itu juga terdapat acara serupa, festival kostum di negara-negara Amerika. Bahkan hingga saat ini puluhan group Reyog di kota Jember masih berpartisipasi dan mendukung kegiatan JFC tiap tahun.

Kronologi:

1998
Berdirinya Rumah Mode Dynand Fariz sebagai realisasi dari keinginan
sdr. Dynand Fariz sebagai pendidik di bidang fashion tidak hanya memahami teori saja tetapi juga terjun langsung sebagai praktisi sehingga tahu persis keadaan di lapangan.
2001
Dimulainya acara Pekan Mode Dynand Fariz dimana seluruh karyawan selama sepekan harus berpakai sesuai dengan trend fashion dunia
2002
Dimulainya acara pekan Mode Dynand Fariz dengan berkeliling kampung dan alun-alun Jember . Timbulnya gagasan untuk menyelanggarakan JFC.
2003
1 Januari 2003 JFC 1 diselenggarakan bersamaan dengan HUT Kota Jember dengan tema busana CowBoy, Punk dan Gypsy.
30 Agustus 2003 JFC 2 diselenggarakan bersamaan dengan TAJEMTRA dengan tema busana Arab, Maroko, India, China dan Jepang ( Asia )
2004
8 Agustus 2004 JFC 3 dengan tema busana Mali, Athena, Brazil, Indian, Futuristic dan Vintage
Kalau JFC 1 dan JFC 2 EO nya adalah DFC maka mulai JFC 3 dikelola oleh JFCC
2005
7 Agustus 2005 – JFC 4 . Dipresentasikan dalam 8 Defile dan Pertama kali JFC mengangkat defile
Archipelago sebagai Opening defile dalam setiap penyelenggaraannya.dengan tema Jawa.
Diikuti defile berikutnya yakni Tsunami, Egypt, China, Grandprix, discontruction, England, Carribean
2006Jember Fashion Carnaval 5 (JFC-5) diselenggarakan Minggu, 6 agustus 2006 di Jember, Jawa Timur, berorientasi trend fashion dunia (Soft Baroque, Mock Snob, Action Tribes dan Magic Circus ). dengan tema utama “Anxiety and Spirit of The World”. Yang terbagi dalam 8 defile yakni Archipelago Bali, Forest,Poverty,Mistic,Jamaica,Underground,Russia,World Cup
2007Minggu, 5 Agustus JFC ( Jember Fashion Carnival ) memasuki penyelenggaraan keenam. Satu visi ke depan telah dicanangkan untukmenjadikan Jember sebagai “The World Fashion Carnival” City. JFC tidak saja diharapkan menjadi milik Jember, tetapi juga milik Indonesia bahkan dunia.
Tema utama kali ini “Save Our World” ynag berorientasi pada trend dunia: Human, Vegetal, Mineral dan Imagination. Terbagi dalam 8 defile yakni Archipelago Borneo, Prison, Predator, Undercover,Amazon, Chinesse Opera,Anime, Recycle
2008Visit Indonesia 2008. JFC ( Jember Fashion Carnaval ) melalui Road show Nasional dan Internasional diharapkan menjadi magnet dunia sekaligus Icon Karnaval Indonesia yang berkelas dunia. Welcome to JFC “ World Fashion Carnival “ diselenggarakan Minggu 3 Agustus 2008 dengan tema utama “ World Evolution “ yang menginspirasikan perubahan bumi karena tingkah laku manusia yang tak terkendali. Terbagi dalam 9 defile . yakni Archipelago Papua, Barricade, Off Eart, Gate 11,Roots, Metamorphic, Undersea,Robotic.
JFC Marching Band.Tampil perdana sebagai Opening Defile dengan konsep berbeda dengan marching band lain.Kostum non-uniform dengan konsep “Fashion and Dancing “ Sebagai inovasi baru yang berorientasi Internasional Performing Art.
2009Tahun Ekonomi kreatif Indonesia dan Visit Indonesia years 2009, memperkuat keberadaan JFC ( Jember Fashion Carnaval ) sebagai fenomena global Icon Indonesia
untuk karnaval berkelas dunia ,” World Fashion Carnival”. JFC memasuki tahun penyelenggaran ke 8, diselenggarakan di Jember, Jawa Timur, Indonesia pada Hari
Minggu, 2 Agustus 2009. Tahun ini JFC mengangkat tema utama ,”WORLD UNITY”, yang berarti satukan dan damaikan dunia. Tema ini merupakan pesan dalam
mengantisipasi segala hal yang berkembang di dunia baik dari masalah sosial, ekonomi, budaya maupun politik. sekaligus mengingatkan kita akan dampak isu global warming, krisis pangan dan lain-lain. Terbagi dalam 9 defile yakni dengan Opening defile JFC Marching band dengan tema perisai, Archipelago Ranah Minang,Upperground,Animal Plants,Off Life, Hard Shoft,Container, Techno Eth, Rhythm.
2010
JFC 9 dengan tema " WORLD TREASURE " akan mengungkap keberadaan fenomena alam dan peradaban budaya masa lalu, masa sekarang dan yang akan datang. Jika diolah kembali dapat menjadi kekayaan dan sumber inspirasi yang tak ternilai.
8 Agustus 2010, Jember, Jawa timur, Indonesia kembali menjelma menjadi kota karnaval dunia disepanjang catwalk 3,6 km dan didukung sekitar 600 peserta dengan
kostum,make up, koreografi ,tata warna ,karakter, stage, live & ilustrasi musik dengan formasi Fashion Runway, dance dan theatrikal, menjadikan JFC satu-
satunya karnaval yang terunik,fantastik,spektakuler dan amazing di dunia dengan dihadiri ratusan ribu penonton, ribuan media, photographer dan observer yang menjadi saksi lahirnya karya anak bangsa yang berhasil mewujudkan mahakarya kreatif berkelas dunia sebagai imajinasi bagian dari keajaiban dunia. Dipresentasikan dalam 9 Defile
yakni Defile pertama sebagai Opening JFC Marching Band dengan tema Dream Sky, Toraja, Butterfly,Thailand, Cactus, Kabuki,Mongol Apocalypse, Voyage.
Sumber: http://www.jemberfashioncarnaval.com/main.php?com=about

Sejarah Singkat Kabupaten Jember

Posted by Halo Jember on | 0 komentar | Leave a comment...

Pasar Tanjung Jember Tempoe Doeloe
Kabupaten Jember dibentuk berdasarkan Staatsblad Nomor 322 tanggal 9 Agustus 1928 dan sebagai dasar hukum mulai berlaku tanggal 1 Januari 1929. Pemerintah Hindia Belanda telah mengeluarkan ketentuan tentang penataan kembali pemerintah desentralisasi di wilayah Provinsi Jawa Timur, antara lain dengan menunjuk Regenschap Djember sebagai masyarakat kesatuan hukum yang berdiri sendiri. Secara resmi ketentuan tersebut diterbitkan oleh Sekretaris Umum Pemerintah Hindia Belanda (De Aglemeene Secretaris) G.R. Erdbrink, 21 Agustus 1928.
Pemerintah Regenschap Jember yang semula terbagi dalam tujuh Wilayah Distrik, pada tanggal 1 Januari 1929 sejak berlakunya Staatsblad No. 46/1941 tanggal 1 Maret 1941 Wilayah Distrik dipecah menjadi 25 Onderdistrik, yaitu:
  • Distrik Jember, meliputi onderdistrik Jember, Wirolegi, dan Arjasa.
  • Distrik Kalisat, meliputi onderdistrik Kalisat, Ledokombo, Sumberjambe, dan Sukowono.
  • Distrik Rambipuji, meliputi onderdistrik Rambipuji, Panti, Mangli, dan Jenggawah.
  • Distrik Mayang, meliputi onderdistrik Mayang, Silo, Mumbulsari, dan Tempurejo.
  • Distrik Tanggul meliputi onderdistrik Tanggul, Sumberbaru, dan Bangsalsari.
  • Distrik Puger, meliputi onderdistrik Puger, Kencong Gumukmas, dan Umbulsari.
  • Distrik Wuluhan, meliputi onderdistrik Wuluhan, Ambulu, dan Balung.
Berdasarkan Undang Undang No. 12/1950 tentang Pemerintah Daerah Kabupaten di Jawa Timur, ditetapkan pembentukan Daerah-daerah Kabupaten dalam lingkungan Provinsi Jawa Timur (dengan Perda), antara lain Daerah Kabupaten Jember ditetapkan menjadi Kabupaten Jember.
Dengan dasar Peraturan Pemerintah Nomor 14 Tahun 1976 tanggal 19 April 1976, dibentuklah Wilayah Kota Jember dengan penataan wilayah-wilayah baru sebagai berikut:
  • Kacamatan Jember dihapus, dan dibentuk tiga kecamatan baru, masing-masing Sumbersari, Patrang dan Kaliwates.
  • Kecamatan Wirolegi menjadi Kecamatan Pakusari dan Kecamatan Mangli menjadi Kecamatan Sukorambi.
Bersamaan dengan pembentukan Kota Administratif Jember, wilayah Kewedanan Jember bergeser pula dari Jember ke Arjasa dengan wilayah kerja meliputi Arjasa, Pakusari, dan Sukowono yang sebelumnya masuk Distrik Kalisat. Dengan adanya perubahan-perubahan tersebut, pada perkembangan berikutnya, secara administratif Kabupaten Jember saat itu terbagi menjadi tujuh Wilayah Pembantu Bupati, satu wilayah Kota Administratif, dan 31 Kecamatan.
Dengan diberlakukannya Otonomi Daerah sejak 1 Januari 2001 sebagai tuntutan No 22/1999 tentang Pemerintahan Daerah, Pemerintah Kabupaten Jember telah melakukan penataan kelembagaan dan struktur organisasi, termasuk penghapusan lembaga Pembantu Bupati yang kini menjadi Kantor Koordinasi Camat. Selanjutnya, dalam menjalankan roda pemerintah di era Otonomi Daerah ini Pemerintah Kabupaten Jember dibantu empat Kantor Koordinasi Camat, yakni:
  • Kantor Koordinasi Camat Jember Barat di Tanggul
  • Kantor Koordinasi Camat Jember Selatan di Balung
  • Kantor Koordinasi Camat Jember Tengah di Rambipuji
  • Kantor Koordinasi Camat Jember Timur di Kalisat

Sumber: Wikipedia

Mengenal Sekilas Kabupaten Jember

Posted by Halo Jember on | 0 komentar | Leave a comment...

Peta Kabupaten Jember
Kabupaten Jember adalah salah satu kabupaten di Provinsi Jawa Timur, Indonesia yang beribukota di Jember. Kabupaten ini berbatasan dengan Kabupaten Probolinggo dan Kabupaten Bondowoso di utara, Kabupaten Banyuwangi di timur, Samudra Hindia di selatan, dan Kabupaten Lumajang di barat. Kabupaten Jember terdiri atas 31 kecamatan.

Kota Jember dahulu merupakan kota administratif, namun sejak tahun 2001 istilah kota administratif dihapus, sehingga Kota Administratif Jember kembali menjadi bagian dari Kabupaten Jember. Jember merupakan pusat regional di kawasan timur tapal kuda. Hari jadi Kabupaten Jember diperingati setiap tanggal 1 Januari.

Haloo Jember, Selamat Datang di Jember

Posted by Halo Jember on Sabtu, 15 November 2014 | 0 komentar | Leave a comment...

Welcome to Jember
Wecome to Jember
Selamat Datang di Jember. weblog ini adalah tempat sekelumit info tentang Kabupaten Jember dan sekitarnya.

Insyaa Allah web ini akan memuat segala informasi tentang Jember, baik sejarah, seni budaya, events, obyek wisata, kuliner dan segala hal tentang Kabupaten Jember.

Semoga bermanfaat.

Subscription

You can subscribe by e-mail to receive news updates and breaking stories.

Terbaru

Recent News

Archives

Statistik Kunjungan